Dalam menjalankan sebuah usaha semua pemilik usaha yang baru memulai ataupun mengembangkan usaha pasti akan menghadapi berbagai kendala baik kendala eksternal maupun kendala internal, salah satu kendala internal yang sering terjadi didalam sebuah usaha yaitu masalah permodalan. Faktor modal dalam sebuah usaha menjadi salah satu elemen penting dalam keberhasilan sebuah usaha.
Melihat dari permasalahan keterbatasannya modal yang
dialami para pelaku usaha terutama usaha mikro yang mana para pelakunya hampir
memiliki perekonomian yang dapat dikatakan belum stabil, membuat pemerintah
berperan aktif dalam mensejahterakann perekonomian para pelaku usaha mikro yang
mana usaha mikro tersebut dapat menjadi tumpuan bagi para pelaku usaha kecil,
menegah dan besar dalam mensejahterakan masyarakat dan menaikkan perekonomian
di daerah tersebut.
Salah satu program pemerintah dalam menstabilkan
perekonomian suatu daerah yaitu dengan mengadakan program bantuan modal barang bagi
usaha mikro dengan harapan bantuan modal ini dapat menjadi salah satu faktor
penting dalam keberhasilan usaha mikro tersebut.
Dilatar belakangi oleh program bantuan modal bagi usaha mikro tersebut penulis tetarik membahas 2 permasalahan yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan acuan perbaikan pada program tersebut:
- Bagaimana efektivitas pada program bantuan modal terhadap usaha mikro yang terjadi di wilayah kelurahan Nipah Panjang II?
- Bagaimana strategi penggunaan bantuan modal usaha mikro dengan berbasis analisis SWOT?
Pengolahan data yang dilakukan dalam menganalisi efektivitas menggunakan rumus efektivitas sederhana dari Subagyo dengan pengukuran efektivitas menurut Kettner, moroney dan Martin yaitu terbagi menjadi 5 indikator Effort (Upaya), Cost Efficiency (Efisiensi Biaya), Result (Hasil), Cost Effectiveness (Efektivitas Biaya), Impact (Dampak) dengan tahapan uji validitas dan reliabilitas dan dalam menganalisis strategi bantuan modal menggunakan matriks SWOT IFAS dan EFAS.
Desain riset ini menggunakan metode deskriptif kuantitatifyang menggambarkan hubungan sebab akibat dalam bentuk data numerik atau angka (Jayusman et al., 2020) serta menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menganalisis kejadian, fenomena atau keadaan secara sosial. Metode pengumpulan data berupa data primer yang mana peneliti turun langsung ke lapangan untuk melakukan observasi. Tahapan riset ini meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: Pengumpulan data berupa melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kepada para pelaku usaha mikro yang menerima bantuan modal. Pengelolaan hasil data menggunakan uji skala likert dengan pengujian validitas dan reliabilitas serta analisis SWOT. Serta Penyajian data penarikan kesimpulan dalam bentuk deskriptif dan disajikan dalam bentuk matrik dan bagan/diagram.
Sumber riset dan variabel riset dalam mengukur efektivitas program menurut Kettner, Moroney dan Martin 2008 terbagi menjadi 5 indikator yaitu effort (upaya), cost-efficiency (efesiensi biaya), result (hasil), cost-effectiviness (efektivitas biaya) dan impact (dampak) (Anandita Prasetya & Murdyastutik, 2022). Teknik pengumpulan data riset ini menggunakan survey lapangan dengan cara Observasi (pengamatan), wawancara, penyebaran angket/kuesioner serta pengumpulan dokumentasi yang berisi berupa foto, gambar saat wawancara.
Alat analisis data yang digunakan untuk mencari rumusan masalah strategi penggunaan bantuan modal yaitu dengan menggunakan metode analisis SWOT. Melalui analisis SWOT ditentukan alternatif strategi yang paling tepat untuk diterapkan oleh instansi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matrik IFAS/EFAS, diagram kuadran SWOT (Space Matrik), dan Matrik IE dan Matriks grand strategy (Matrik SWOT). Strengths-Weaknesses-Opportinities-Threats (SWOT) Matrix merupakan alat pembanding yang penting untuk membantu para manager mengembangkan empat strategi (Endarwita, 2021). Keempat tipestrategiyang dimaksud adalah: SOStrategis (SO = Strength-Opportunity); WO Strategis ( WO = Weaknesses-Opportunity); ST Strategis (ST= Strength-Threats); WT Strategis (WT = Weaknesses-Threats). Adapun Rumus efektivitas sederhana menurut Subagyo (2020):